Seni grafis adalah cabang seni
rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas.
Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan
karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses
cetak.
Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'.
Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni
orisinil yang unik.
Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan
, secara teknis disebut dengan matrix.
Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga
atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk
woodcut/cukil kayu.
Masih
banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini.
Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni
orisinil, bukan sebuah salinan.
Karya-karya yang dicetak dari
sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern
masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai
bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.
Gunung Fuji, dari Tiga puluh Enam Pemandangan Gunung Fuji), cukilan kayu berwarna karya Katsushika Hokusai
Daftar Isi:
01. Media
02. Warna
03. Teknik
04. Kategori Seni Grafis
05. Lihat pula
506 Pranala luar
01. Media
Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam
media dari yang tradisional sampai
kontemporer, termasuk tinta ber-basis air, cat air, tinta ber-basis
minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air
seperti crayon Caran D'Ache.
Karya seni grafis diciptakan di
atas permukaan yang disebut dengan plat. Teknik dengan menggunakan
metode digital menjadi semakin populer saat ini.
Permukaan atau
matrix yang dipakai dalam menciptakan karya grafis meliputi
papan kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum atau batu litografi. Teknik lain yang
disebut dengan serigrafi atau cetak saring
(screen-printing) menggunakan lembaran kain berpori yang
direntangkan pada sebuah kerangka, disebut dengan screen.
Cetakan kecil bahkan bisa dibuat dengan menggunakan permukaan
kentang atau ketela.